Sabtu, 04 Maret 2017

MOTORCYCLE INDO DYNOTEST


MOTORCYCLE INDO DYNOTEST

Hasil pekerjaan testing kendaraan di bengkel-bengkel otomotif, baik sepeda motor, maupun mobil, masih banyak yang menggunakan feeling artinya setelah selesai servis hanya dapat membandingkan kondisi sebelum dilakukan servis untuk mengetahui perbedaan dan perkembangannya. Tidak terdapatnya alat ukut dan bagian-bagian yang diukur untuk mengetahui perbedaan hasil sebeleum servis dan sesudah servis. Sehingga semua orang baik mekanik, maupun pemeilik kendaaraan mempunyai acuan yang sama, yang bukan merupakan feeling atau perasaan saja.
Dynamometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur prestasi sebuah mesin. Metode pengujian / pengukuran dengan menggunkan type Chasis Dynamometer yaitu  pengujian dilakukan melalui roda penggerak kendaraan. Selanjutnya dalam waktu yang relatif singkat mesin dihidupkan sampai mencapai kecepatan putar maksimal. Besarnya hasil pengukuran dapat dilihat melalui monitor atau panel analog yang terdapat pada unit dynamometer
Penggunaan dynotest di bengkel bengkel sangat jarang, dikarenakan harganyya Mahal.
Sebagai informasi, dynamometer untuk alat uji chassis dyno produksi Jepang untuk sepeda motor, rata-rata di atas Rp. 1 milyar. Alat yang sama untuk mobil dan sepeda motor produksi Australia seharga Rp. 2.5 milyar. Alat-alat uji dengan spesifikasi lebih rendah dari produk Jepang dan Australia yang ada di pasaran untuk sepeda motor berkisar Rp. 300 juta – Rp 500 juta per unit. 


Kami hadir dengan harga yang sangat terjangkau, tingkat akurasi pengukuran tinggi


Dengan berbantuan Software komputer (COMPUTERIZED ) 
Hasil pengukuran Torsi digabungkan dengan pengukuran Putaran Silinder (Rpm Dyno) di manfaatkan untuk menunjukan pengukuran Power (HP) 

1. Pemanfaatan gear Pinion sebuah gardan tanpa body dan di tempatkan dalam box yang kompack        menyatu dengan system hydraulic mengurangi komponen bahan yang dapat mempengaruhi efek        getar saat dynotest ini di operasikan
2. Konstuksi Gear Box yang menyatu dengan tangki Oli, juga membuat konstruksi mekanik dynotest secara keseluruhan lebih kompack, walupun di dalamnya terdapat komponen system hydraulic (gear pump,  relief valve, check valve, tangki Oli dan hydraulic hoist  dalam satu tempat)
3. Konstruksi Silinder dapat berputar tetap balance walaupun hanya penggunakan silinder tunggal, mampu meredam getaran akibat putaran roda kendaraan waktu di test pada putaran tinggi 10.000-12.000 Rpm, hasil pemasangan coupling Silinder dengan gear Pinion menggunakan Cross Joint.
4. Berkurangnya efek getar saat alat di operasikan membuat semakin linier hasil pengukuran yang di hasilkan dari sistem sensor
5. Hasil pembacaan pengukuran yang di tampilkan lewat software komputer yang dapat dengan mudah dilakukan seting dan kalibrasi, menjadikan penggunaan dynotest sebagai fungsi alat ukur  dapat dihasilkan hasil pengukukuran yang lebih akurat. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar