MOTORCYCLE INDO DYNOTEST
Hasil pekerjaan testing kendaraan di bengkel-bengkel otomotif, baik sepeda motor, maupun mobil, masih banyak yang menggunakan feeling artinya setelah selesai servis hanya dapat membandingkan kondisi sebelum dilakukan servis untuk mengetahui perbedaan dan perkembangannya. Tidak terdapatnya alat ukut dan bagian-bagian yang diukur untuk mengetahui perbedaan hasil sebeleum servis dan sesudah servis. Sehingga semua orang baik mekanik, maupun pemeilik kendaaraan mempunyai acuan yang sama, yang bukan merupakan feeling atau perasaan saja.
Dynamometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur prestasi sebuah mesin. Metode pengujian / pengukuran dengan
menggunkan type Chasis Dynamometer yaitu pengujian dilakukan melalui roda penggerak
kendaraan. Selanjutnya dalam waktu yang relatif singkat mesin dihidupkan sampai
mencapai kecepatan putar maksimal. Besarnya hasil pengukuran dapat dilihat
melalui monitor atau panel analog yang terdapat pada unit dynamometer
Penggunaan dynotest di bengkel bengkel sangat jarang, dikarenakan harganyya Mahal.
Sebagai informasi, dynamometer untuk alat uji chassis dyno produksi
Jepang untuk sepeda motor, rata-rata di atas Rp. 1 milyar. Alat yang sama untuk
mobil dan sepeda motor produksi Australia seharga Rp. 2.5 milyar. Alat-alat uji
dengan spesifikasi lebih rendah dari produk Jepang dan Australia yang ada di
pasaran untuk sepeda motor berkisar Rp. 300 juta – Rp 500 juta per unit.
Kami hadir dengan harga yang sangat terjangkau, tingkat akurasi pengukuran tinggi
Dengan berbantuan Software komputer (COMPUTERIZED )
Hasil pengukuran Torsi digabungkan dengan pengukuran Putaran
Silinder (Rpm Dyno) di manfaatkan untuk menunjukan pengukuran Power (HP)
1. Pemanfaatan gear
Pinion sebuah gardan tanpa body dan di tempatkan dalam box yang kompack menyatu
dengan system hydraulic mengurangi komponen bahan yang dapat mempengaruhi efek getar saat dynotest ini di operasikan
2. Konstuksi Gear Box
yang menyatu dengan tangki Oli, juga membuat konstruksi mekanik dynotest secara
keseluruhan lebih kompack, walupun di dalamnya terdapat komponen system
hydraulic (gear pump, relief valve,
check valve, tangki Oli dan hydraulic hoist
dalam satu tempat)
3. Konstruksi Silinder
dapat berputar tetap balance walaupun hanya penggunakan silinder tunggal, mampu
meredam getaran akibat putaran roda kendaraan waktu di test pada putaran tinggi
10.000-12.000 Rpm, hasil pemasangan coupling Silinder dengan gear Pinion
menggunakan Cross Joint.
4. Berkurangnya efek getar saat alat
di operasikan membuat semakin linier hasil pengukuran yang di hasilkan dari
sistem sensor
5. Hasil pembacaan pengukuran yang di tampilkan lewat
software komputer yang dapat dengan mudah dilakukan seting dan kalibrasi,
menjadikan penggunaan dynotest sebagai fungsi alat ukur dapat dihasilkan hasil pengukukuran yang
lebih akurat..